Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani
Sebagai seorang pendidik termasuk guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, Dinas Pendidikan termasuk Kemendikbud pasti sudah tidak aneh lagi dengan kata Tut Wuri Handayani. Marilah kita Memaknai Arti Dari Semboyan Tut Wuri Handayani.
Tut Wuri Handayani |
Kalau kita perhatikan banyak sekali gambar atau lambang semboyan baik di topi dan dasi seragam sekolah, atau pun di dinding sekolah sering kita melihat ada logo Tut Wuri Handayani. Tertulis rapi lewat benang bordir berwarna emas. Ya, itulah semboyan pendidikan Indonesia.
Untaian kalimat mudah sekali terngiang dalam ingatan, tetapi tahukah kamu apa makna dari semboyan tersebut?
Tut Wuri Handayani merupakan salah satu dari tiga prinsip filosofi kepemimpinan yang di ajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Untaian kalimat mudah sekali terngiang dalam ingatan, tetapi tahukah kamu apa makna dari semboyan tersebut?
Tut Wuri Handayani merupakan salah satu dari tiga prinsip filosofi kepemimpinan yang di ajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara |
"Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". Secara keseluruhan semboyan tersebut menanamkan sifat kepemimpinan yang saling bersinergi antara yang memberi contoh dan yang memperhatikan. Prinsip tersebut ditujukan pada guru selaku seseorang yang memimpin siswanya.
Ing ngarso sung tulodo, artinya yang di depan memberi contoh. Maksudnya, orang tua memberi tauladan atau contoh yang baik bagi anakanak. Dalam kalimat ini Ki Hajar ingin mengingatkan, bahwa anakanak selalu belajar melalui apa yang contohkan orang di depan.
Ing madyo mangun karso, artinya yang di tengah membangun. Maksudnya semua yang terlibat di dalamnya terbangun memberi ide, inovasi dan dukungan. Madyo atau tengah, dimaksudkan untuk siswa, orang tua dan juga guru. Ketiganya harus aktif mendukung, agar situasi belajar menjadi kondusif.
Tut wuri handayani, artinya yang di belakang memberi dorongan. Maksudnya siapa saja yang di belakang ikut mendorong terwujudnya pendidikan yang dibutuhkan. Tidak menghalangi dan selalu memberi motivasi.
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh penggiat pendidikan yang selalu menanamkan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi anakanak. Sebab itulah ia mendirikan taman siswa,taman belajar yang merupakan sekolah yang menyenangkan agar anakanak tidak takut kembalike sekolah.
Hingga saat ini filosofi Tut wuri terus dipegang sebagai dasar pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara. Jayalah pendidikan Indonesia.
Ing ngarso sung tulodo, artinya yang di depan memberi contoh. Maksudnya, orang tua memberi tauladan atau contoh yang baik bagi anakanak. Dalam kalimat ini Ki Hajar ingin mengingatkan, bahwa anakanak selalu belajar melalui apa yang contohkan orang di depan.
Ing madyo mangun karso, artinya yang di tengah membangun. Maksudnya semua yang terlibat di dalamnya terbangun memberi ide, inovasi dan dukungan. Madyo atau tengah, dimaksudkan untuk siswa, orang tua dan juga guru. Ketiganya harus aktif mendukung, agar situasi belajar menjadi kondusif.
Tut wuri handayani, artinya yang di belakang memberi dorongan. Maksudnya siapa saja yang di belakang ikut mendorong terwujudnya pendidikan yang dibutuhkan. Tidak menghalangi dan selalu memberi motivasi.
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh penggiat pendidikan yang selalu menanamkan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi anakanak. Sebab itulah ia mendirikan taman siswa,taman belajar yang merupakan sekolah yang menyenangkan agar anakanak tidak takut kembalike sekolah.
Hingga saat ini filosofi Tut wuri terus dipegang sebagai dasar pendidikan yang diajarkan Ki Hajar Dewantara. Jayalah pendidikan Indonesia.
Comments
Post a Comment